Perkembangan Linux Server di Zaman Sekarang

Perkembangan Linux Server di Zaman Sekarang


Linux server telah mengalami perkembangan pesat sejak diperkenalkan pertama kali pada awal 1990-an. Keunggulan seperti stabilitas, keamanan, dan fleksibilitas menjadikan Linux sebagai sistem operasi yang sangat populer untuk server di seluruh dunia. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendetail perkembangan terkini Linux server, faktor-faktor yang berkontribusi pada popularitasnya, inovasi teknologi terbaru, dan tantangan serta masa depannya.

Dominasi Linux di Pasar Server

Statistik dan Fakta

Linux telah menjadi kekuatan dominan di pasar server global. Lebih dari 90% dari 500 superkomputer tercepat di dunia menggunakan Linux. Selain itu, banyak perusahaan besar seperti Google, Facebook, Amazon, dan Netflix juga menggunakan Linux untuk mengelola infrastruktur server mereka.

Keunggulan Utama Linux

  1. Open Source: Kode sumber Linux tersedia secara bebas, memungkinkan komunitas global untuk berkontribusi pada pengembangan dan perbaikan sistem. Ini menghasilkan sistem yang terus berkembang dan berinovasi.
  2. Keamanan: Desain yang berfokus pada keamanan menjadikan Linux lebih tahan terhadap serangan dibandingkan banyak sistem operasi lainnya. Pembaruan keamanan reguler dan kontrol akses yang ketat membantu melindungi server Linux dari ancaman.
  3. Ketersediaan Dukungan: Linux memiliki komunitas pengguna dan pengembang yang sangat aktif. Selain itu, banyak perusahaan menawarkan dukungan komersial untuk distribusi Linux tertentu, seperti Red Hat, Ubuntu, dan SUSE.

Perkembangan Teknologi Linux Server

1. Kontainerisasi dan Kubernetes

Kontainerisasi telah merevolusi cara aplikasi dikembangkan, di-deploy, dan dikelola. Teknologi kontainer seperti Docker memungkinkan aplikasi berjalan dalam lingkungan terisolasi yang konsisten di berbagai platform. Kubernetes, platform orkestrasi kontainer open-source yang dikembangkan oleh Google, kini menjadi standar industri untuk mengelola aplikasi kontainer di lingkungan produksi.

  • Docker: Memungkinkan pengembang untuk mengemas aplikasi dan dependensinya ke dalam satu unit yang mudah di-deploy dan dijalankan di mana saja.
  • Kubernetes: Menyediakan fitur untuk otomatisasi deployment, scaling, dan operasi aplikasi kontainer di cluster server. Ini mendukung manajemen yang lebih efisien dan handal untuk aplikasi berskala besar.

2. Virtualisasi

Virtualisasi memungkinkan beberapa sistem operasi berjalan di atas satu perangkat keras fisik, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya. Linux menyediakan berbagai solusi virtualisasi, seperti KVM (Kernel-based Virtual Machine) dan Xen.

  • KVM: Terintegrasi langsung ke dalam kernel Linux, KVM mengubah Linux menjadi hypervisor yang mampu menjalankan beberapa mesin virtual.
  • Xen: Digunakan oleh banyak penyedia layanan cloud besar, Xen menawarkan isolasi yang kuat dan performa tinggi.

3. Cloud Computing

Cloud computing telah mengubah cara perusahaan mengelola infrastruktur IT mereka. Linux adalah pilihan utama untuk banyak layanan cloud, termasuk Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP), dan Microsoft Azure.

  • AWS: Menyediakan berbagai layanan berbasis Linux, termasuk EC2 (Elastic Compute Cloud) untuk menjalankan aplikasi skala besar.
  • GCP: Menawarkan Google Compute Engine yang mendukung distribusi Linux populer.
  • Azure: Menyediakan Azure Virtual Machines dengan dukungan penuh untuk berbagai distribusi Linux.

4. IoT dan Edge Computing

Perkembangan Internet of Things (IoT) dan edge computing telah menciptakan kebutuhan akan server yang ringan dan efisien. Linux menawarkan solusi yang cocok untuk lingkungan ini, dengan banyak distribusi yang dioptimalkan untuk perangkat keras dengan sumber daya terbatas.

  • Edge Computing: Memindahkan komputasi dan penyimpanan data lebih dekat ke lokasi fisik perangkat IoT untuk mengurangi latensi dan meningkatkan kinerja.
  • Distribusi Ringan: Distribusi Linux seperti Ubuntu Core dan Alpine Linux dirancang untuk perangkat IoT dan aplikasi edge dengan jejak memori dan penyimpanan yang kecil.

Keuntungan Menggunakan Linux Server

Menggunakan Linux server memberikan berbagai keuntungan, seperti:

  • Biaya Rendah: Linux adalah open-source dan dapat digunakan tanpa biaya lisensi, menjadikannya pilihan ekonomis dibandingkan sistem operasi proprietary.
  • Stabilitas dan Kinerja: Linux dikenal dengan stabilitas dan kinerja yang tinggi, bahkan di bawah beban kerja yang berat. Hal ini penting untuk aplikasi yang memerlukan uptime yang tinggi.
  • Fleksibilitas: Kemampuan untuk mengkustomisasi Linux sesuai kebutuhan spesifik menjadikannya pilihan yang ideal untuk berbagai jenis lingkungan server, dari server kecil hingga pusat data besar.
  • Kompatibilitas: Linux mendukung berbagai arsitektur hardware dan dapat berjalan pada hampir semua jenis perangkat keras, dari komputer pribadi hingga server kelas enterprise.

Tantangan dan Masa Depan Linux Server

Tantangan

  • Kompleksitas Manajemen: Meskipun fleksibel, Linux dapat menjadi kompleks untuk dikelola, terutama bagi organisasi yang tidak memiliki tim IT yang berpengalaman. Alat manajemen dan otomatisasi seperti Ansible, Puppet, dan Chef dapat membantu mengatasi beberapa tantangan ini.
  • Keamanan: Meskipun Linux dikenal aman, ancaman keamanan terus berkembang. Administrasi server harus tetap waspada terhadap pembaruan keamanan dan best practice untuk menjaga sistem tetap aman.

Masa Depan

Inovasi teknologi seperti artificial intelligence (AI), machine learning, dan big data akan terus mempengaruhi perkembangan Linux server. Beberapa tren yang diantisipasi termasuk:

  • Integrasi AI dan Machine Learning: Penggunaan AI untuk otomatisasi dan pengelolaan server, termasuk deteksi ancaman keamanan dan optimasi kinerja.
  • Perkembangan Cloud Hybrid: Menggabungkan infrastruktur on-premise dengan cloud publik untuk fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih besar.
  • Peningkatan Teknologi Edge Computing: Dengan meningkatnya adopsi IoT, Linux akan memainkan peran kunci dalam menyediakan infrastruktur untuk komputasi edge.

Mengapa memilih linux server?



Menggunakan Linux server menawarkan berbagai keuntungan yang membuatnya menjadi pilihan utama bagi banyak perusahaan dan organisasi. Berikut adalah alasan-alasan utama mengapa Linux server sering dipilih:

1. Biaya Rendah

Tanpa Biaya Lisensi

Linux adalah open-source dan dapat digunakan tanpa biaya lisensi. Hal ini sangat mengurangi biaya total kepemilikan (Total Cost of Ownership, TCO) dibandingkan dengan sistem operasi proprietary seperti Windows Server.

2. Keamanan Tinggi

Desain Berfokus pada Keamanan

Linux memiliki desain yang berfokus pada keamanan, dengan kontrol akses yang ketat dan izin file yang kuat. Pembaruan keamanan sering kali tersedia dan dapat diimplementasikan tanpa reboot, menjaga uptime server tetap optimal.

Komunitas Keamanan Aktif

Komunitas open-source yang besar secara aktif bekerja untuk menemukan dan memperbaiki kerentanan keamanan, membuat Linux menjadi salah satu sistem operasi yang paling aman.

3. Stabilitas dan Kinerja

Kestabilan Tinggi

Linux dikenal karena stabilitasnya yang tinggi. Banyak distribusi Linux dapat berjalan selama bertahun-tahun tanpa memerlukan reboot, yang sangat penting untuk aplikasi mission-critical.

Kinerja Optimal

Linux dapat dioptimalkan untuk kinerja tinggi, baik untuk server yang menjalankan beban kerja berat seperti database besar atau aplikasi web dengan lalu lintas tinggi.

4. Fleksibilitas dan Skalabilitas

Penyesuaian yang Luas

Linux menawarkan fleksibilitas yang luas untuk disesuaikan sesuai dengan kebutuhan spesifik. Anda dapat mengkonfigurasi kernel, sistem file, dan berbagai komponen lainnya sesuai dengan kebutuhan server Anda.

Skalabilitas Tinggi

Linux dapat diskalakan dari perangkat kecil seperti Raspberry Pi hingga pusat data besar dengan ribuan server. Ini memungkinkan organisasi untuk tumbuh dan berkembang tanpa perlu mengganti sistem operasi.

5. Kompatibilitas dan Dukungan Luas

Dukungan Multi-Arsitektur

Linux mendukung berbagai arsitektur perangkat keras, dari x86 dan ARM hingga mainframe. Ini memungkinkan Anda untuk menjalankan Linux di hampir semua jenis perangkat keras yang tersedia.

Dukungan Komunitas dan Komersial

Linux memiliki komunitas pengguna dan pengembang yang sangat aktif yang menyediakan dukungan melalui forum, dokumentasi, dan berbagai sumber daya online. Selain itu, perusahaan seperti Red Hat, Canonical (Ubuntu), dan SUSE menawarkan dukungan komersial untuk distribusi Linux mereka.

6. Kontainerisasi dan DevOps

Integrasi dengan Teknologi Modern

Linux sangat cocok untuk teknologi modern seperti kontainerisasi dengan Docker dan orkestrasi dengan Kubernetes. Ini mempermudah pengelolaan aplikasi yang kompleks dan meningkatkan efisiensi operasional melalui pendekatan DevOps.

7. Cloud Computing

Basis Infrastruktur Cloud

Banyak penyedia layanan cloud terkemuka seperti AWS, Google Cloud, dan Microsoft Azure menggunakan Linux sebagai basis untuk infrastruktur mereka. Ini menjadikan Linux pilihan alami untuk implementasi cloud dan hybrid cloud.

8. Perkembangan dan Inovasi Terus-Menerus

Inovasi Berkelanjutan

Karena sifat open-source, Linux terus berkembang dan berinovasi dengan cepat. Komunitas global dan kontribusi dari perusahaan teknologi besar memastikan bahwa Linux selalu up-to-date dengan teknologi terbaru.

Adopsi Teknologi Baru

Linux cepat mengadopsi dan mengintegrasikan teknologi baru, termasuk perkembangan dalam AI, machine learning, dan big data, menjadikannya platform yang sangat fleksibel dan future-proof.

9. Ketersediaan Distribusi yang Beragam





Pilihan Distribusi

Ada banyak distribusi Linux yang dapat dipilih, masing-masing dengan fitur dan keunggulannya sendiri. Beberapa distribusi populer untuk server termasuk:

  • Ubuntu Server: Mudah digunakan dengan dukungan komunitas yang besar.
  • CentOS: Stabil dan handal, ideal untuk lingkungan enterprise.
  • Debian: Distribusi yang sangat stabil dengan banyak paket perangkat lunak.
  • Red Hat Enterprise Linux (RHEL): Dikenal dengan dukungan komersial yang kuat dan stabilitas untuk penggunaan enterprise.
  • SUSE Linux Enterprise Server (SLES): Menawarkan solusi yang handal dengan dukungan komersial.

apakah linux server ,lebih baik dari windows server?



Memilih antara Linux server dan Windows server tergantung pada berbagai faktor, termasuk kebutuhan spesifik, lingkungan IT yang ada, dan preferensi teknis. Meskipun Linux server dan Windows server memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, di bawah ini adalah perbandingan yang dapat membantu dalam menentukan mana yang lebih baik untuk situasi tertentu.

1. Biaya

Linux Server

  • Biaya Lisensi: Linux umumnya gratis dan open-source, meskipun distribusi komersial seperti Red Hat Enterprise Linux (RHEL) dan SUSE Linux Enterprise Server (SLES) mungkin memerlukan biaya untuk dukungan.
  • Total Cost of Ownership (TCO): Biaya keseluruhan dapat lebih rendah karena tidak ada biaya lisensi, meskipun perlu mempertimbangkan biaya dukungan dan pelatihan.

Windows Server

  • Biaya Lisensi: Windows Server memerlukan biaya lisensi yang signifikan, yang dapat bertambah terutama untuk perusahaan besar dengan banyak server.
  • TCO: Biaya lisensi dan kebutuhan untuk lisensi tambahan (CAL - Client Access Licenses) dapat membuat TCO lebih tinggi dibandingkan Linux.

2. Keamanan

Linux Server

  • Keamanan Desain: Linux memiliki kontrol izin file dan sistem pengguna yang kuat. Patch keamanan sering dirilis dan dapat diterapkan tanpa perlu reboot.
  • Komunitas dan Transparansi: Komunitas open-source yang besar secara aktif bekerja untuk menemukan dan memperbaiki kerentanan.

Windows Server

  • Keamanan Terintegrasi: Windows memiliki fitur keamanan terintegrasi seperti Windows Defender, BitLocker, dan Active Directory.
  • Kerentanan: Karena popularitasnya, Windows sering menjadi target utama serangan malware, meskipun Microsoft terus meningkatkan keamanan.

3. Stabilitas dan Kinerja

Linux Server

  • Stabilitas: Dikenal dengan uptime yang tinggi dan stabilitas yang andal, Linux dapat berjalan selama bertahun-tahun tanpa perlu reboot.
  • Kinerja: Linux umumnya lebih efisien dalam penggunaan sumber daya, terutama pada server yang menangani beban kerja yang berat.

Windows Server

  • Stabilitas: Windows Server stabil, tetapi sering memerlukan reboot setelah pembaruan besar.
  • Kinerja: Kinerja baik terutama untuk aplikasi yang dioptimalkan untuk Windows, tetapi bisa lebih berat dibandingkan Linux dalam penggunaan sumber daya.

4. Fleksibilitas dan Skalabilitas

Linux Server

  • Fleksibilitas: Sangat mudah disesuaikan dengan berbagai kebutuhan, mulai dari server kecil hingga pusat data besar. Mendukung berbagai arsitektur perangkat keras.
  • Skalabilitas: Dapat diskalakan dengan sangat baik, baik secara horizontal maupun vertikal.

Windows Server

  • Fleksibilitas: Baik untuk lingkungan yang sudah menggunakan ekosistem Microsoft.
  • Skalabilitas: Dapat diskalakan dengan baik, tetapi sering kali lebih cocok untuk lingkungan enterprise yang terintegrasi dengan produk Microsoft lainnya.

5. Kompatibilitas dan Dukungan Aplikasi

Linux Server

  • Aplikasi Open-Source: Mendukung banyak aplikasi open-source dan lingkungan pengembangan seperti LAMP (Linux, Apache, MySQL, PHP).
  • Kompatibilitas: Sangat kompatibel dengan aplikasi yang dirancang untuk lingkungan Linux/Unix.

Windows Server

  • Aplikasi Komersial: Banyak aplikasi enterprise dan perangkat lunak komersial yang dioptimalkan untuk Windows Server.
  • Kompatibilitas: Ideal untuk aplikasi yang dirancang untuk Windows dan integrasi dengan produk Microsoft lainnya (seperti SQL Server, Exchange, dan SharePoint).

6. Manajemen dan Kemudahan Penggunaan

Linux Server

  • Manajemen: Dapat lebih kompleks untuk dikelola, terutama untuk pengguna yang tidak familiar dengan command-line interface (CLI).
  • Kemudahan Penggunaan: Memerlukan kurva pembelajaran yang lebih tinggi, tetapi alat manajemen seperti cPanel, Webmin, dan lainnya dapat membantu.

Windows Server

  • Manajemen: Antarmuka pengguna grafis (GUI) yang intuitif memudahkan manajemen, terutama untuk administrator yang tidak terbiasa dengan CLI.
  • Kemudahan Penggunaan: Lebih mudah diakses bagi pengguna yang sudah terbiasa dengan sistem operasi Windows.

7. Integrasi dengan Cloud dan DevOps

Linux Server

  • Kontainerisasi dan Orkestrasi: Mendukung teknologi kontainerisasi seperti Docker dan Kubernetes secara native.
  • Cloud: Linux adalah pilihan utama untuk banyak penyedia layanan cloud seperti AWS, Google Cloud, dan Azure.

Windows Server

  • Kontainerisasi dan Orkestrasi: Mendukung kontainerisasi dan orkestrasi melalui Docker dan Kubernetes, meskipun integrasi awalnya lebih lambat dibandingkan Linux.
  • Cloud: Mendukung integrasi dengan Azure dan layanan cloud lainnya.

Kesimpulan

Inovasi teknologi seperti artificial intelligence (AI), machine learning, dan big data akan terus mempengaruhi perkembangan Linux server. Beberapa tren yang diantisipasi termasuk:

  • Integrasi AI dan Machine Learning: Penggunaan AI untuk otomatisasi dan pengelolaan server, termasuk deteksi ancaman keamanan dan optimasi kinerja.
  • Perkembangan Cloud Hybrid: Menggabungkan infrastruktur on-premise dengan cloud publik untuk fleksibilitas dan skalabilitas yang lebih besar.
  • Peningkatan Teknologi Edge Computing: Dengan meningkatnya adopsi IoT, Linux akan memainkan peran kunci dalam menyediakan infrastruktur untuk komputasi edge.
  • Linux server menawarkan berbagai keuntungan yang menjadikannya pilihan utama untuk berbagai jenis aplikasi dan lingkungan. Dari biaya rendah, keamanan tinggi, stabilitas, kinerja, hingga fleksibilitas dan dukungan luas, Linux menyediakan solusi yang kuat dan andal untuk kebutuhan server modern. Dengan terus berkembangnya teknologi dan komunitas yang aktif, Linux server siap untuk tetap menjadi fondasi penting dalam infrastruktur IT global.

Apakah Linux server lebih baik daripada Windows server bergantung pada kebutuhan spesifik Anda. Berikut beberapa skenario di mana salah satu mungkin lebih cocok:

Linux Server Lebih Baik Jika:

  • Anda memerlukan biaya lisensi yang rendah atau tanpa biaya.
  • Anda memerlukan stabilitas dan uptime yang tinggi.
  • Anda ingin fleksibilitas dalam menyesuaikan server.
  • Anda menggunakan atau berencana menggunakan banyak perangkat lunak open-source.
  • Anda memiliki tim IT yang nyaman dengan CLI dan memiliki pengetahuan Linux.

Windows Server Lebih Baik Jika:

  • Anda sudah menggunakan atau berencana menggunakan produk dan layanan Microsoft.
  • Anda menginginkan antarmuka pengguna grafis yang intuitif untuk manajemen.
  • Anda membutuhkan dukungan untuk aplikasi komersial yang dioptimalkan untuk Windows.
  • Anda memiliki tim IT yang sudah terbiasa dengan ekosistem Windows.

Kedua platform memiliki kelebihan masing-masing, dan pilihan terbaik akan sangat bergantung pada lingkungan dan kebutuhan spesifik Anda.



Cara Membuat Repository di Debian 8.6 Jessie

              Membuat Repository di Debian   8.6 Jessie





Assalamualaikum Wr.Wb

Okeh Kali ini saya akan membagikan Informasi tentang cara Membuat repository di Debian 8.6 Jessie


1.Pengertian
   Repository adalah suatu kumpulan dari berbagai macam aplikasi atau program untuk sebuah sistem operasi linux atau ringkasnya adalah suatu paket aplikasi dalam distribusi Linux. 

2.Latar Belakang
   Latar belakang saya membuat repository ini adalah supaya saya bisa

3.Maksud dan Tujuan

4.Alat dan Bahan

5.Jangka Waktu Pelaksanaan

6.Tahap Pelaksanaan    
  1. Pertama kita harus masuk dulu ke server kita
  2. Selanjutnya kita Harus install apache  dan rsync nya dengan perintah apt-get install apache2 dpkg-dev rsync
  3. Lalu tunggu hingga proses instalasinya selesai
  4. Selanjutnya kita buat direktori yang dibutukan untuk membuat repositorinya,direktori yang dibuat adalah /repo,/media/dvd1,/media/dvd2,media/dvd3,/repo/pool,repo/dist/jessie/main/binary-amd64/,repo/dist/jessie/main/source
  5. Berikutnya kita harus memount dvd nya ke direktori /media/dvd1/,/media/dvd2/,/media/dvd3/ ..... perintah untuk memount nya adalah mount -o loop direktori dimana file iso berada/ /direktori tujuanya
  6. Setelah dvd nya termount semua ke direktori nya masing masing..kita harus melakukan rsync ...dari direktori tempat kita memount tadi ke /repo/pool/ ... perintah untuk melakukan rsync nya adalah rsync -avH /media/dvd1/ /repo/pool/   ..untuk dvd2,dvd3...perintahnya juga sama..seperti dvd1 
  7. Tunggu hingga proses rsync-nya selesai...proses ini memakan waktu yang cukup lama...jadi bersabarlahh..
  8. Setelah itu kita harus pindah ke direktori repo
  9. Selanjutnya kita harus melakukan scan
Sekian Informasi yang dapat saya bagikan

 Terima Kasih
           

Repository Lokal Debian 8 Jessie

        Repository Lokal Debian 8 Jessie
Assalamualaikum Wr.Wb
Okeh kali saya akan membagikan Informasi tentang Repository Lokal Debian 8 Jessie

#KAMBING-UI
deb http://kambing.ui.ac.id/debian/ jessie main contrib non-free
deb http://kambing.ui.ac.id/debian/ jessie-updates main contrib non-free
deb http://kambing.ui.ac.id/debian-security/ jessie/updates main contrib non-free

#KEBO VLSM
deb http://kebo.vlsm.org/debian/ jessie main contrib non-free
deb http://kebo.vlsm.org/debian/ jessie-updates main contrib non-free
deb http://kebo.vlsm.org/debian-security/ jessie/updates main contrib non-free

#DATA UTAMA SURABAYA
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian/ jessie main contrib non-free
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian/ jessie-updates main contrib non-free
deb http://kartolo.sby.datautama.net.id/debian-security/ jessie/updates main contrib non-free

#UNEJ
deb http://mirror.unej.ac.id/debian/ jessie main contrib non-free
deb http://mirror.unej.ac.id/debian/ jessie-updates main contrib non-free
deb http://mirror.unej.ac.id/debian-security/ jessie/updates main contrib non-free



Untuk merubah repository Debian 8 Jessie kalian ke repository lokal, kalian bisa edit file /etc/apt/sources.list dengan mengeksekusi perintah berikut dengan user root :

# nano /etc/apt/sources.list

Ganti seluruh isi didalamnya dengan salah satu dari repository lokal diatas. Jika sudah simpan file tersebut dan update list repositorynya dengan perintah ini :

# apt-get update

Sekian Informasi yang dapat saya bagikan Semoga bermanfaat yahh :)

Wassalamualikum Wr.Wb
 

Konfigurasi SSL di Debian 8.6 Jessie

Konfigurasi SSL di Debian 8.6 Jessie


Assalamualaikum Wr.Wb

Kali ini saya akan membagikan informasi tentang cara konfigurasi SSL di Debian 8.6 Jessie

1.Pengertian
   SSL adalah kependekan dari Secure Socket Layer yang merupakan suatu protocol layer transport yang digunakan dalam koneksi internet secara aman. Jika anda menginginkan suatu koneksi komunikasi lewat internet dengan cara yang secure, maka gunakan koneksi SSL. 
2.Latar Belakang
   Latar belakag saya konfigurasi ini adalah supaya Konkesi Internet saya Menjadi secure
3.Maksud dan Tujuan
    Maksud dan Tujuan saya konfigurasi ssl ini adlalah supaya saya memahami konsep dari SSL itu seperti apa
4.Alat dan Bahan
  • Serrver yang telah terinstall Debian 8.6
  • Laptop untuk REmote
 5.Tahap Pengerjaan
  1. Pertama Masuk dulu ke server anda melalui ssh
  2. setelah masuk server kita..pindah ke direktori private
  3.  Lalu ketikan perintah seperti gambar dibawah
  4. Ketikan perintah opensslrsa -server.key -server.key 
  5. Setelah itu kalian akan diminta memasukan informasi untuk membuat certfikat ssl-nya
  6. Lalu ketkan perintah openssl x509 -in server.csr -out server.crt -req 
  7. Lalu kita kasih hak akses pada file server dengan perintah chmod 400 server.*
  8. LALU kita edit file default-ssl.conf nya dengan perintah nano /etc/apache2/sites-available/default-ssl.conf
  9. Pada baris terbawah tambahkan script seperti gambar dibawa..jika sudah save
  10. selanjutnya kita enablekan site defaultssl.conf-nya dengan perintah a2ensite default-ssl.conf
  11. Kita diperintahkan untuk mereload apache2-nya...reload apache2-nya dengan perintah service apache2 reload
  12. setelah itu aktifkan lagi apache2 mode-nya untuk ssl-nya dengan perintah a2enmod ssl
  13. Lalu restart apache2-nya dengan perintah service apache2 restart
  14. Terakhir.coba buka browser kita..lalu kita ketikan domain kita pada address bar..jika muncul tampilan seperti gambar dibawah berarti anda sudah sukses
6.Hasil dan Kesimpulan
   Dengan menggunkan ssl ini Koneksi server kita menjadi secure
7.Referensi
Sekian Informasi yang dapat saya bagikan..semoga bermanfaat bagi Pembaca semua
Wassalamualaikum Wr.Wb  
 
       

Membuat Subdomain di Debian 8.6 Jessie

    Membuat  Subdomain di Debian 8.6 Jessie


Assalamualaikum Wr.Wb...
Okeh pada kesempatan kali ini saya akan membagikan tutorial tentang cara membuat subdomain di debian 8.6 Jessie
  
1.Pengertian
   Subdomain adalah bagian dari sebuah nama domain induk. Subdomain umumnya mengacu ke suatu alamat fisik di sebuah situs contohnya: wikipedia.org merupakan sebuah domain induk. Sedangkan id.wikipedia.org merupakan sebuah sub domain. Biasanya, subdomain ada di depan domain dan dipisah dengan titik, seperti id.wikipedia.org. id merupakan subdomain wikipedia, sedangkan wikipedia itu sendiri adalah domain induk. Subdomain juga sebagai Third level domain.

2.Maksud dan Tujuan
   Supaya memahami tentang Cara kerja Subdomain atau Virtuasl Host
3.Alat dan Bahan
  • Server yang telah diinstall debian 8.6..dan sudah diinstall apache2
  • Laptop untuk meremote servernya
4. Jangka Waktu Pengerjaan
    Kurang lebih 10 Menit
  
5.Tahap Pengerjaan
  1. Pertama masuk dulu ke server kalian dengan ssh
  2. setelah itu masuklah ke direktori html
  3. lalu buat folder portal-nya dengan perintah mkdir portall
  4. Setelah itu kita buat file index html di dalam folder portall dengan perintah nano /var/www/html/portal/index.html
  5. Lalu masukan script seperti gambar dibawah
  6. Selanjutnya kita masuk ke direktori sites-available..lalu kita copy file 000-default.conf ke portal.conf 
  7. setelah itu kita edit file portal.conf nya dengan perintah  nano portal.conf
  8. Lalu tambahkan script seperti gambar dibawah Jika sudah selesai simpan konfigurasinya
  9. Selanjutnya ketikan perintah a2ensite portal.conf
  10. maka akn muncul tampilan..kita haruss me reload apache2-nya
  11. Reloadlah apache2 nya denagn perintah service apache2 reload
  12. Sekarang kita buka browser kita tuliskan subdomain yang kita buat tadi...jika berhasill maka akan keluar tampilan seperti gambar dibawah ini
6.Hasil dan Kesimpulan
   Dalam konfigurasi subdomain ini dibutuhkan ketelitian yang tinngii
7.Referensi 
   Buku Konfigurasi Debian Server_Ver_BLC-Telkom.pdf  
   

Cara Install Debian Handbook di localhost Linux MInt 17.3

         Cara Install Linux Training .be di Linux Mint 17.3

Assalamualaikum Wr.Wb 

Okeh kali ini saya akan membagikan tentang cara install Debian Handbook di Linux Mint 17.3

1.Pengertian
   Debian (/iconˈdÉ›biÉ™n/) adalah sistem operasi komputer yang tersusun dari paket-paket perangkat lunak yang dirilis sebagai perangkat lunak bebas dan terbuka dengan lisensi mayoritas GNU General Public License dan lisensi perangkat lunak bebas lainnya. Debian GNU/Linux memuat perkakas sistem operasi GNU dan kernel Linux merupakan distribusi Linux yang popmuler dan berpengaruh. Debian didistribusikan dengan akses ke repositori dengan ribuan paket perangkat lunak yang siap untuk instalasi dan digunakan.
Debian terkenal dengan sikap tegas pada filosofi dari Unix dan perangkat lunak bebas. Debian  dapat digunakan pada beragam perangkat keras, mulai dari komputer jinjing dan desktop hingga telepon dan server. Debian fokus pada kestabilan dan keamanan. Debian banyak digunakan sebagai basis dari banyak distribusi GNU/Linux lainnya.

Sistem operasi Debian merupakan gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia
 2.Latar Belakang
  Dengan menginstall debian handbook ini kita bisa belajar tentang debian secara lengkap tanpa harus terkoneksi ke internet
3.Maksud dan Tujuan
  Maksud dan tujuan saya menginstall Linux training.be ini adlah supaya saya bisa belajar tentang debian secara luasa dan tidak membutuhkan akses internet
4.Jangka Waktu Pelaksanaan
   Kurang lebih 5 menit
5.Alat dan Bahan 
   a.Laptop yang telah terinstal LAMPP Server
     b.File Debian Handbooknya

6.Tahap Pelaksanaan
  1. Pertama buka terminal kita lalu masuk sebagai superuser
  2. Setelah itu kita pindah ke direktori tempat kita menyimpan file nya...contoh cd /home/fikri/Documents/
  3. Lalu kita lihat isi Direktorinya dengan perintah ls
  4. Setelah itu kita copy-kan file nya ke direktori html dengan perontah cp /var/www/html
  5. Lalu sekarang kita pindah ke direktory html dengan perintah cd /var/www/html
  6. Setelah itu kita extract file nya dengan perintah unzip nama file nya
  7.  Lalu kita berikan hak akes untuk file nya dengan perintah chown -R www-data:www-data nama file dan chmod 755 nama file 
  8. Selanjutnya kita buka browser kita lalu tuliskan pada url localhost/debian-handbook
  9. Maka akan muncul Tampilan awal dari Debian Handbooknya
  10.  Debian Handbooknya pun telah berhasil terinstall di Localhost kita
7.Hasil dan Kesimpulan
    Denagan menginstall debian handbook ini pada localhost kita bisa belajar Tentang Debian secara Penuh tanpa perlu menggunakan koneksi internet 
8.Referensi
     
Sekianlah Informasi yang dapat saya bagikan semoga bermanfaat bagi pembacaa sekalian

Wassalamualaikum Wr.Wb