Konfigurasi Proxy Server dengan Squid3 di Debian 8.6 Jessie

 Konfigurasi  Proxy Server dengan Squid3 di Debian 8.6 Jessie



Assalamualaikum Wr.Wb

Okeh kali ini saya akan membagikan informasi tentang cara konfigurasi proxy Server dengan squid3 di debian 8.6 Jessie

1.Pengertian
   Squid adalah sebuah daemon yang digunakan sebagai proxy server dan web cache. Squid memiliki banyak jenis penggunaan, mulai dari mempercepat server web dengan melakukan caching permintaan yang berulang-ulang, caching DNS, caching situs web, dan caching pencarian komputer di dalam jaringan untuk sekelompok komputer yang menggunakan sumber daya jaringan yang sama, hingga pada membantu keamanan dengan cara melakukan penyaringan (filter) lalu lintas. Meskipun seringnya digunakan untuk protokol HTTP dan FTP, Squid juga menawarkan dukungan terbatas untuk beberapa protokol lainnya termasuk Transport Layer Security (TLS), Secure Socket Layer (SSL), Internet Gopher, dan HTTPS. Versi Squid 3.1 mencakup dukungan protokol IPv6 dan Internet Content Adaptation Protocol (ICAP).

2.Latar Belakang
   Latar belakang saya mengkonfigurasi Squid3 ini adalah supaya saya bisa membangun sebuah proxy server.yang digunakan untuk melakukan pembatasan terhadap situs-situs yang di akses oleh client

3.Maksud dan Tujuan
   Maksud dan tujuan saya melakukan Konfigurasi ini adalah supaya saya dapat melakukan pembatasan akses client supaya tidak bisa membuka situs-situs yang berbau pornografi..dan virus

4.Alat dan Bahan 
   a.1 buah server yang telah terinstall Debian
     b.Koneksi Internet

5.Jangka Waktu Pengerjaan
   Kurang Lebih 30 Menit-1 Jam

6.Tahap Pelaksanaan
  1. Pertama Remote dulu server kita dengan ssh
  2. Setelah Masuk server..install dulu squid3 nya dengan perintah apt-get install squid3
  3. Selanjutnya Kita edit file squid.conf nya dengan perintah nano /etc/squid3/squid.conf
  4. Pada squid.conf yang kita edit pertama adalah membuang tanda # pada bariss http_port 3128 transparent
  5. lalu cari lagi cache mgr admin@smkbersama.net dan hilangkan tanda # di bagian depanya
  6. Hilangkan lagi tanda # pada baris visble hostname
  7. Hilangkan juga tanda # pada baris cache_dir ufs /var/spool/squid3 100 16 256
  8. Selanjutnya hilangkan tanda # di baris cache_mem isikan pada cache mem 1/4 dari ram anda
  9. Lalu berikan tanda # pada baris http access deny all 
  10. Selanjutnya Pada bagian bawah baris http access deny all tambahkan perintah seperti gambar dibawah ini
  11. Selanjutnya kia save konfigurasinya dengan perintah  ctrl x + y  lalu enter
  12. Setelah itu kita menambahkan situs situs yang akan di block..cara menambahkanya adalah nano /etc/squid3/blokdomain
  13. Lalu tambahkan situs situs yang akan di Block...Misalnya seperti gambar dibawah..jika sudah save lah
  14. Selanjutnya kita masukan kata kunci yang akan di Block..cara memasukanya adalah  nano /etc/squid3/blokkata
  15. Lalu kita masukan kata kunci yang akan di Block...Contohnya seperti gambar dibawah
  16. Setelah itu kitajalankan squid3 nya dengan perintah squid3 -z pastikan tidak ada error
  17. Lalu Kita restart Squid3-nya perintah service squid3 restart
  18. Langkah selanjutnya setelah kita restart squid 3 nya adalah memasukan perintah iptables...perintah yang dimasukan dapat dilihat di gambar dibwah
  19. Selanjutnya Reboot PC Kita
  20. Setelah pc reboot..coba client akses situs yang kita block tadi..maka akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini
  21. Squid3 kita pun telah sukses...
7.Hasil dan Kesimpulan
   Dalam konfigurasi Squid 3 ini dibutuhkan ketelitian yang tinggi..karena salah sedikit saja dapat menyebabkan error

8.Referensi
   http://www.squid-cache.org/   
  
Sekian dulu Informasi yang dapat saya sampaikan..Semoga bermanfaat bagi Pembaca Sekalian

Wassalamualikum Wr.Wb  
   
    

Konfigurasi Nat Iptables di Debian Router




Konfigurasi Nat Iptables di Debian Router

 

  Assalamualikum Wr.Wb

Okeh kali ini saya akan membagikan Informasi Tentang Konfigurasi Nat Iptables di Debian Router  


A. Pengertian

    Iptables merupakan sebuah tools dalam sistem operasi linux, yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan filter/penyaringan terhadap lalu lintas traffic data.Secara sedarhana digambarkan sebagai pengatur lalu lintas data.Dengan Iptables inilah kita akan mengatur semua lalu lintas di dalam komputer kita, baik ke dalam komputer kita, keluar dari komputer, atau pun traffic yang hanya sekedar melewati komputer kita.

B. Latar Belakang

    Iptables menyediakan penyaringan/filtering terhadap lalu lintas data dan terjemahan jaringan (NAT) terhadap lalu lintas baik yang ke dalam komputer kita, keluar dari komputer maupun hanya sekedar melewati komputer kita.

C. Maksud dan Tujuan

    Agar setiap ethernet di switch yang tersambung ke debian router dapat saling terhubung dan dapat mengakses internet.

D. Alat dan Bahan

- Debian Router
- Switch
- Kabel UTP
- PC Client
- Sumber Internet

E. Tahap Pelaksanaan

1.  pertama silahkan anda aktifkan terlebih dahulu IP Forwarding nya, IP Forwarding berguna untuk menentukan jalan mana yang ditentukan untuk mencapai network tujuan, masukanlah perintah:
nano /etc/sysctl.conf


2. Tekan CTRL+W kemudian carilah kata net.ipv4.ip_forward=1.Kemudian hapuslah tanda pagar (#) didepanya.


3. Periksalah kembali dengan perintah: sysctl -p 

     Pastikan muncul kata net.ipv4.ip_forward=1


4. Selanjutnya ketikanlah perintah: nano /etc/rc.local

Kemudian tambahkanlah kata berikut:

iptables -t nat -A POSTROUTING -o ppp0 -j MASQUERADE


5. Selanjutnya restart rc.local nya dengan perintah:

/etc/init.d/rc.local restart

6. Kemudian reboot debian router anda.

reboot


7. Lalu silahkan anda cek apakah pada tabel Iptables ada rule yang kita buat dengan cara masukan perintah:

iptables -t nat -L 


Pastikan bahwa konfigurasi iptables (rule) yang anda buat ada di dalam tabel iptables.

F. Kesimpulan

    Nah dengan Nat Iptables ini maka ethernet yang ada pada switch yang tersambung pada debian router akan saling terhubung serta sama-sama mendapat koneksi internet.

Konfigurasi DHCP Server di Debian 8.6 Jessie



Konfigurasi DHCP Server di Debian 8.6 Jessie

 


Assalamualikum Wr.Wb

Okeh kali ini saya akan membagikan informasi tentang cara Konfigurasi DHCP Server di Debian 8.6 Jessie




A. Pengertian

    DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian IP Address kepada semua komputer secara manual.Jika DHCP dipasang pada jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan IP Address secara otomatis dari DHCP Server nya.Selain IP Address, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS Server.

B. Latar Belakang

   Dalam sebuah jaringan PC Client dapat mendapatkan IP Address dengan dua cara yaitu dengan static dan dynamic., pada kali ini saya menggunakan tipe dynamic agar client otomatis mendapat IP dari DHCP Server nya.

C. Maksud dan Tujuan

    Agar melakukan konfigurasi DHCP Server agar memudahkan kita dalam memberikan IP address kepada client.

D. Jangka Waktu Pelaksanaan

    Kami melakukan konfigurasi DHCP Server agak lama yaitu sekitar 1-2  jam, karena banyaknya kendala yang ditemukan.

E. Tahap Pelaksanaan

1.Nah dalam membuat DHCP Server kita perlu menginstall dhcp servernya dengan perintah: apt-get install isc-dhcp-server Tunggu hingga proses installasi selesai.


2. Kemudian kita konfigurasikan DHCP Servernya, konfigurasikan dengan perintah: nano /etc/dhcp/dhcpd.conf


    Jika sudah carilah kata dengan ketikan CTRL+W kemudian ketikan A slightly lalu enter.Selanjutnya hapuslah tanda pagar (#) dari subnet sampai kata max-leases.
    Isikanlah subnet, netmask sesuai IP server anda.Jangan lupa isikanlah range nya sesuai prifix yang anda pakai.Isi juga broadcast, dns name, dan dns search sesuai dengan server anda.


Save-lah dengan ketikan CTRL+X kemudian tekan Y lalu Enter.

3. Kemudian aturlah port ethernet yang akan anda buat sebagai ethernet DHCP, untuk melakukanya ketikanlah perintah: nano /etc/default/isc-dhcp-server
Silahkan isi sesuai perencanaan  anda.Misal saya setting di ethernet1 seperti gambar dibawah ini.


Save tekan CTRL+X kemudian tekan Y lalu Enter.

4. Nah, jika semua konfigurasi sudah selesai, maka selanjutnya start lah DHCP Server yang telah dikonfigurasi dengan perintah: /etc/init.d/isc-dhcp-server start

Kemudian sistem akan men-start OK DHCP Server yang telah dibuat.
 5. Untuk mengecek kembali, silahkan ethernet yang anda setting DHCP tancapkan ke PC Client menggunakan kabel UTP, kemudian cobalah ping Gateway nya, lalu IP Debian nya, kemudian ping google untuk memastikan PC Client mendapatkan akses internet.

F. Kesimpulan

    Nah, kita telah mensetting DHCP Server pada server kita, dhcp ini kita tidak perlu lagi mensetting satu-persatu PC Client, karena PC Client akan mendapakan IP dynamic otomatis dari DHCP Server.

G. Refrensi

- https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Konfigurasi_Hos_Dinamik
- http://203.130.243.185/data/eBook%20TKJ/Buku%20Konfigurasi%20Debian%20Server_Ver_BLC-Telkom.pdf

Konfigurasi PPPoE Client di Debian Router








Konfigurasi PPPoE Client di Debian Router



A. Pengertian

    PPPoE ( Point to Point Protocol over Ethernet ) yang merupakan protokol dalam jaringan untuk menghubungkan komunikasi antara dua buah titik jaringan atau dua buah port ethernet dengan model tunneling (terowongan) dan juga sebagai virtual dial-up dalam jaringan.

B. Latar Belakang

     Kami ingin menghubungkan komunikasi antara dua buah titik jaringan atau dua buah port ethernet dengan model tunneling (terowongan) dan juga sebagai virtual dial-up dalam jaringan ke Debian Router.

C. Maksud dan Tujuan

    Agar dapat menghubungkan host dalam jaringan dengan melalui protocol PPPoE.

D. Alat dan Bahan

- Debian Router
- Sumber Internet

- Username dan Password PPPoE Client

E. Tahap Pelaksanaan

1. Pertama, agar debian router kita dapat terhubung dengan PPPoE, kita harus install dulu pppoeconf nya.dengan perintah. apt-get install pppoeconf


2. Tunggu hingga proses installasi selesai, jika proses nya sudah selesai jalankan aplikasi pppoeconf yang sudah anda install tadi dengan perintah: pppoeconf


3.  kemudian sistem akan otomatis melakukan scaning terhadap port ethernet yang ada di debian routernya.


4. Maka akan muncul perintah continue with configuration, silahkan anda pilih Yes.


5. Pilih Yes.


6. Kemudian masukanlah username PPPoE Client yang akan anda konfigurasikan ke debian router.

7. Masukanlah passwordnya.


8. Untuk Use Peer DNS silahkan anda pilih Yes, agar PPPoE Client mendapatkan pengaturan yang sama seperti di PPPoE Server nya.


9. Supaya aksesnya tidak Limit, pilih No


10. Lalu akan muncul tulisan bahwa pppd sudah selesai dikonfigurasi, pilih Yes


11. Pilih Yes untuk melanjutkan konfigurasi berikutnya,


12. Nah, konfigurasi PPPoE di Debian Router sudah selesai, Klik  OK


Untuk mengecek apakan PPPoE Client sudah aktif atau belum, silahkan ketikan perintah ifconfig jika sudah muncul  ppp0  berarti PPPoE di debian router kita sudah aktif.Jangan lupa untuk ping google.com atau juga bisa ping ip-nya yaitu 8.8.8.8 untuk mengetes koneksi jaringanya.

F. Kesimpulan

    Dengan menggunakan koneksi PPPoE dalam menghubungkan antar host dalam jaringan, membuat koneksi dan data yang kita salurkan menjadi aman. Ini dikarenakan setiap koneksi yang terbentuk akan dienkripsi oleh pppoe.