Konfigurasi Nat Iptables di Debian Router




Konfigurasi Nat Iptables di Debian Router

 

  Assalamualikum Wr.Wb

Okeh kali ini saya akan membagikan Informasi Tentang Konfigurasi Nat Iptables di Debian Router  


A. Pengertian

    Iptables merupakan sebuah tools dalam sistem operasi linux, yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan filter/penyaringan terhadap lalu lintas traffic data.Secara sedarhana digambarkan sebagai pengatur lalu lintas data.Dengan Iptables inilah kita akan mengatur semua lalu lintas di dalam komputer kita, baik ke dalam komputer kita, keluar dari komputer, atau pun traffic yang hanya sekedar melewati komputer kita.

B. Latar Belakang

    Iptables menyediakan penyaringan/filtering terhadap lalu lintas data dan terjemahan jaringan (NAT) terhadap lalu lintas baik yang ke dalam komputer kita, keluar dari komputer maupun hanya sekedar melewati komputer kita.

C. Maksud dan Tujuan

    Agar setiap ethernet di switch yang tersambung ke debian router dapat saling terhubung dan dapat mengakses internet.

D. Alat dan Bahan

- Debian Router
- Switch
- Kabel UTP
- PC Client
- Sumber Internet

E. Tahap Pelaksanaan

1.  pertama silahkan anda aktifkan terlebih dahulu IP Forwarding nya, IP Forwarding berguna untuk menentukan jalan mana yang ditentukan untuk mencapai network tujuan, masukanlah perintah:
nano /etc/sysctl.conf


2. Tekan CTRL+W kemudian carilah kata net.ipv4.ip_forward=1.Kemudian hapuslah tanda pagar (#) didepanya.


3. Periksalah kembali dengan perintah: sysctl -p 

     Pastikan muncul kata net.ipv4.ip_forward=1


4. Selanjutnya ketikanlah perintah: nano /etc/rc.local

Kemudian tambahkanlah kata berikut:

iptables -t nat -A POSTROUTING -o ppp0 -j MASQUERADE


5. Selanjutnya restart rc.local nya dengan perintah:

/etc/init.d/rc.local restart

6. Kemudian reboot debian router anda.

reboot


7. Lalu silahkan anda cek apakah pada tabel Iptables ada rule yang kita buat dengan cara masukan perintah:

iptables -t nat -L 


Pastikan bahwa konfigurasi iptables (rule) yang anda buat ada di dalam tabel iptables.

F. Kesimpulan

    Nah dengan Nat Iptables ini maka ethernet yang ada pada switch yang tersambung pada debian router akan saling terhubung serta sama-sama mendapat koneksi internet.

Konfigurasi DHCP Server di Debian 8.6 Jessie



Konfigurasi DHCP Server di Debian 8.6 Jessie

 


Assalamualikum Wr.Wb

Okeh kali ini saya akan membagikan informasi tentang cara Konfigurasi DHCP Server di Debian 8.6 Jessie




A. Pengertian

    DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian IP Address kepada semua komputer secara manual.Jika DHCP dipasang pada jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan IP Address secara otomatis dari DHCP Server nya.Selain IP Address, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS Server.

B. Latar Belakang

   Dalam sebuah jaringan PC Client dapat mendapatkan IP Address dengan dua cara yaitu dengan static dan dynamic., pada kali ini saya menggunakan tipe dynamic agar client otomatis mendapat IP dari DHCP Server nya.

C. Maksud dan Tujuan

    Agar melakukan konfigurasi DHCP Server agar memudahkan kita dalam memberikan IP address kepada client.

D. Jangka Waktu Pelaksanaan

    Kami melakukan konfigurasi DHCP Server agak lama yaitu sekitar 1-2  jam, karena banyaknya kendala yang ditemukan.

E. Tahap Pelaksanaan

1.Nah dalam membuat DHCP Server kita perlu menginstall dhcp servernya dengan perintah: apt-get install isc-dhcp-server Tunggu hingga proses installasi selesai.


2. Kemudian kita konfigurasikan DHCP Servernya, konfigurasikan dengan perintah: nano /etc/dhcp/dhcpd.conf


    Jika sudah carilah kata dengan ketikan CTRL+W kemudian ketikan A slightly lalu enter.Selanjutnya hapuslah tanda pagar (#) dari subnet sampai kata max-leases.
    Isikanlah subnet, netmask sesuai IP server anda.Jangan lupa isikanlah range nya sesuai prifix yang anda pakai.Isi juga broadcast, dns name, dan dns search sesuai dengan server anda.


Save-lah dengan ketikan CTRL+X kemudian tekan Y lalu Enter.

3. Kemudian aturlah port ethernet yang akan anda buat sebagai ethernet DHCP, untuk melakukanya ketikanlah perintah: nano /etc/default/isc-dhcp-server
Silahkan isi sesuai perencanaan  anda.Misal saya setting di ethernet1 seperti gambar dibawah ini.


Save tekan CTRL+X kemudian tekan Y lalu Enter.

4. Nah, jika semua konfigurasi sudah selesai, maka selanjutnya start lah DHCP Server yang telah dikonfigurasi dengan perintah: /etc/init.d/isc-dhcp-server start

Kemudian sistem akan men-start OK DHCP Server yang telah dibuat.
 5. Untuk mengecek kembali, silahkan ethernet yang anda setting DHCP tancapkan ke PC Client menggunakan kabel UTP, kemudian cobalah ping Gateway nya, lalu IP Debian nya, kemudian ping google untuk memastikan PC Client mendapatkan akses internet.

F. Kesimpulan

    Nah, kita telah mensetting DHCP Server pada server kita, dhcp ini kita tidak perlu lagi mensetting satu-persatu PC Client, karena PC Client akan mendapakan IP dynamic otomatis dari DHCP Server.

G. Refrensi

- https://id.wikipedia.org/wiki/Protokol_Konfigurasi_Hos_Dinamik
- http://203.130.243.185/data/eBook%20TKJ/Buku%20Konfigurasi%20Debian%20Server_Ver_BLC-Telkom.pdf

Konfigurasi PPPoE Client di Debian Router








Konfigurasi PPPoE Client di Debian Router



A. Pengertian

    PPPoE ( Point to Point Protocol over Ethernet ) yang merupakan protokol dalam jaringan untuk menghubungkan komunikasi antara dua buah titik jaringan atau dua buah port ethernet dengan model tunneling (terowongan) dan juga sebagai virtual dial-up dalam jaringan.

B. Latar Belakang

     Kami ingin menghubungkan komunikasi antara dua buah titik jaringan atau dua buah port ethernet dengan model tunneling (terowongan) dan juga sebagai virtual dial-up dalam jaringan ke Debian Router.

C. Maksud dan Tujuan

    Agar dapat menghubungkan host dalam jaringan dengan melalui protocol PPPoE.

D. Alat dan Bahan

- Debian Router
- Sumber Internet

- Username dan Password PPPoE Client

E. Tahap Pelaksanaan

1. Pertama, agar debian router kita dapat terhubung dengan PPPoE, kita harus install dulu pppoeconf nya.dengan perintah. apt-get install pppoeconf


2. Tunggu hingga proses installasi selesai, jika proses nya sudah selesai jalankan aplikasi pppoeconf yang sudah anda install tadi dengan perintah: pppoeconf


3.  kemudian sistem akan otomatis melakukan scaning terhadap port ethernet yang ada di debian routernya.


4. Maka akan muncul perintah continue with configuration, silahkan anda pilih Yes.


5. Pilih Yes.


6. Kemudian masukanlah username PPPoE Client yang akan anda konfigurasikan ke debian router.

7. Masukanlah passwordnya.


8. Untuk Use Peer DNS silahkan anda pilih Yes, agar PPPoE Client mendapatkan pengaturan yang sama seperti di PPPoE Server nya.


9. Supaya aksesnya tidak Limit, pilih No


10. Lalu akan muncul tulisan bahwa pppd sudah selesai dikonfigurasi, pilih Yes


11. Pilih Yes untuk melanjutkan konfigurasi berikutnya,


12. Nah, konfigurasi PPPoE di Debian Router sudah selesai, Klik  OK


Untuk mengecek apakan PPPoE Client sudah aktif atau belum, silahkan ketikan perintah ifconfig jika sudah muncul  ppp0  berarti PPPoE di debian router kita sudah aktif.Jangan lupa untuk ping google.com atau juga bisa ping ip-nya yaitu 8.8.8.8 untuk mengetes koneksi jaringanya.

F. Kesimpulan

    Dengan menggunakan koneksi PPPoE dalam menghubungkan antar host dalam jaringan, membuat koneksi dan data yang kita salurkan menjadi aman. Ini dikarenakan setiap koneksi yang terbentuk akan dienkripsi oleh pppoe.

Pengenalan IPTABLES

Pengenalan IPTABLES


Assalamualaikum Wr.Wb 

Pada Kesempatan kali ini saya akan membagikan informasi tentang pengenalan iptables

1.Pengertian
   iptables adalah suatu tools dalam sistem operasi linux yang berfungsi sebagai alat untuk melakukan filter (penyaringan) terhadap (trafic) lalulintas data. Secara sederhana digambarkan sebagai pengatur lalulintas data. 

2.Konsep Iptables
   Sebenarnya bagaimana sih cara bekerja iptables sebagai firewall? Seperti dapat kita lihat di gambar 1, di tengah2 bawah adalah server Linux kita. Di atas adalah Network, baik local maupun internet. Di gambar itu juga terlihat ada 5 buah kotak berwarna hijau kuning. Kotak-kotak ini melambangkan titik/lokasi tempat kita bisa melakukan filtering maupun manipulasi terhadap paket network yang sedang lewat. 

 
Berikut ini adalah definisi dari masing2 titik tersebut:
 

1.PREROUTING
titik dimana kita bisa memanipulasi paket network sebelum dia
memasuki keputusan routing, apakah ia akan masuk ke dalam Linux kita atau cuma
sekedar 'lewat'.
2. INPUT
, titik dimana kita bisa melakukan pemeriksaan terhadap paket network yang
akan MASUK ke dalam Linux kita.
3.  OUTPUT
, titik dimana kita melakukan pemeriksaan terhadap paket network yang
dihasilkan oleh Linux kita KELUAR sebelum routing.
4. FORWARD
, titik dimana kita melakukan pemeriksaan terhadap paket network yang
cuma numpang LEWAT Linux kita.
5.  POSTROUTING
,titik dimana kita bisa melakukan manipulasi terhadap paket yang
akan keluar dari Linux kita. 


Kelima 'titik' di atas kita sebut
CHAIN (rantai) di dalam syntax Iptables.  


Table adalah tempat rule2/aturan2 yang kita buat disimpan. Ada 3 buah table, secara general dapat kita definisikan:
1. Table filter
adalah tempat rule2 yang berkaitan dengan boleh/tidaknya suatu paket
network melewati sebuah CHAIN di atas.
2.Table nat
adalah singkatan dari Network Address Translation, yaitu table tempat
rule2 yang berkaitan dengan manipulasi suatu paket network ketika melewati CHAIN PREROUTING, POSTROUTING, dan OUTPUT.
3. Table mangle
adalah tempat rule2 yang berkaitan dengan manipulasi suatu paket
network untuk keperluan advance, seperti )
QOS (quality of service), packet marking, dll.

Syntax Iptables
Iptables memberikan keleluasaan yang sangat besar kepada kita di dalam mengatur
firewall. Kita bisa membuat rule mulai dari yang general/umum sampai yang detail sekali.
Syntax Iptables seperti ini (perhatikan huruf besar kecil berpengaruh):
 

iptables [­t table] ­[AD] CHAIN rule­specification [options]
iptables [­t table] ­I CHAIN [rulenum] rule­specification [options]
iptables [­t table] ­R CHAIN rulenum rule­specification [options]
iptables [­t table] ­D CHAIN rulenum [options]
iptables [­t table] ­[LFZ] [CHAIN] [options]
iptables [­t table] ­P CHAIN target [options]

 

Keterangan:
­I: insert, bila menggunakan I, maka secara default rule akan menempati baris nomor 1. Kita bisa menyebutkan ingin insert di baris keberapa.
­A : append, rule akan ditambahkan di baris paling bawah.
­D : delete, menghapus rule baris ke-berapa.
­R : replace, mengganti rule baris ke-berapa.
­L : list, menampilkan rule2 yang ada.
­P : policy, mengubah policy suatu chain.  

Sekian Informasi yang dapat saya bagikan semoga bermanfaat bagi pembaca Sekalian
Wassalamualaikum Wr.Wb
  

Evaluasi Kegiatan 26 November

kembali lagi saya akan sharing tentang kegiatan kami di sabtu ini. kegiatan kali ini adalah sebuah kegiatan rutin kami di di BLC Telkom Klaten,yaitu kegiatan evaluasi dan kali ini adalah kegiatan yang ketiga kalinya kami ikuti,tapi kali ini berbeda dengan evaluasi sebelumnya, karena hari ini adalah hari bertepatan dengan berpisahnya kami dengan teman dari SMK N 1 KUTACANE,ACEH. Mereka akan pulang ke aceh hari senin, dan mereka berpamitan dengan keluarga yang ada di BLC sabtu ini.

1.PENGERTIAN

 Hasil gambar untuk evaluasi

Evaluasi adalah suatu kegiatan penilaian yang dilakukan oleh suatu organisasi/kelompok, maupun perusahaan yang dimana hari itu seluruh anggota melakukan kegiatan sharing tentang apaa yang mereka lakukan selama satu minggu yang lalu yang berupa presentasi.
2. TUJUAN
Tujuan diadakannya sharing yang kita lakukan selama satu minggu adalah untuk mengetahui sejauh mana kemampuan kita dan jika ada suatu kesalahan dalam melakukan kegiatan yang kita lakukan maka kita meminta saran dari teman-teman atau audien yang mendengarkan presentasi kita
3. ALAT DAN BAHAN
  • LCD Proyektor
  • Pemateri
  • Audien (Pendengar)
  • Laptop
4. LANGKAH KERJA

Sebelum perpisahan dengan teman kami yang dari smk n 1 kutacane, aceh. kami terlebih dahulu mempresentasikan hasil kerja kami selama satu minggu.
-Untuk yang pertama memaparkan hasil kegiatan yang satu minggu telah dikerjakan adalah dari  SMK N 1 DLANGGU, MOJOKERTO yang diwakili oleh Ayuning dan Ferry mereka,mempresentasikan tentang cara installasi Vmware dan cara konfigurasi windows 7 ultimate sebagai router.



-setelah presentasi dari SMK N 1 DLANGGU, MOJOKERTO  selesai mempresentasikan kegiatan selama1 minggu, selanjutnya adalah dari SMK NEGERI 1 BANJIT, yang diwakili oleh kadek isna, dan siti nuryani mereka mempresentasikan tentang cara instalali debian 8.6 di proxmox, di bawah ini fotonya yang dapat saya abadikan.



- kemudian ini adalah dari SMK SRIWIJAYA DAN SMK N 7 KENDAL yang diwakili oleh fikri dan eqi mereka mempresentasikan tentang konfigurasi ppop client di debian router



- dan ini adalah perwakilan dari SMKN1 TAMBAK BOYO,TUBAN, mereka mempresentasikan tentang konfigurasi dhcp di debian router



-nah yang ini adalah ary, dia adalah perwakilan dari SMK N 7 KENDAL, dia mempresentasikan tentang  bagaimana cara menkonfigurasi mikrotik router os agar terhubung ke winbox.




-selanjutnya ini adalah perwakilan dari  SMK IHSANUL FIKRI MAGELANG, mereka mempresentasikan tentang cara install radio streming




-ini adalah perwakilan dari SMK N 1 JEPARA, mereka mempresentasikan kegiatan mereka selama satu minggu yaitu tentang hal-hal apa saja yang harus dilakukan setelah instalasi debian server.





- ini adalah yogi dan bima mereka dari jurusan rpl mereka mempresentasikan tentang bootstrap.





- selanjutnya adalah dari SMK 2 MUHAMMADIYAH,PEKAN BARU dari Provinsi RIAU yaitu Fajar, dia mempresentasikan sama seperti smk negeri 1 jepara yaitu hal-hal yang harus diperhatikan setelah instalasi debian server.

 



- foto ini adalah dari SMK MUHAMMADIYAH,PEKAN BARU provinsi Riau juga, tapi mereka jurusan multimedia.